Kamis, 30 Maret 2017

TUGAS 2

DESAIN ANALOG Desain analog adalah struktur dari percabangan antara user dengan sistem komputer, dialog dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu; 1. Command languages 2. WIMP(Windows, icon, menu, pointer) 3. PDA dan PEN 4. Suara dan natural languages Pada bagian design dialog ini akan berfokus pada perbandingan WIMP yang dimiliki oleh website BPPT dan Ristek Dikti. WIMP menunjukan gaya interaksi dengan menggunakan unsur-unsur dari interface. 1. Menu yang tertera pada Ristek Dikti lebih sederhana daripada website BPPT. 2. Kedua buah website ini juga memanfaatkan satu tampilan tampilan layout ketika memilih tab menu yang lain sehingga memudahkan user agar tidak menambahkan tab baru. 3. Kedua website tersebut menggunakan icon yang menjadi karakteristik dari masing-masing elemen. 4. Buttons lebih unggul Ristek Dikti karena website Ristek Dikti lebih sederhana sehingga respon yang diberikan lebih cepat daripada website BPPT. 5. Kedua buah webwsite ini menggunakan pointer default dari device yang pengguna pakai.

TUGAS 1

PENGANTAR INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan. Agar komputer dapat diterima secara luas dan digunakan secara efektif, maka perlu dirancang secara baik. Hal ini tidak berarti bahwa semua sistem harus dirancang agar dapat mengakomodasi semua orang, namun komputer perlu dirancang agar memenuhi dan mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara spesifik. HCI didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang fenomena di sekitarnya. HCI pada prinsipnya membuat agar sistem dapat berdialog dengan penggunanya seramah mungkin (user friendly). Tidak hanya perancangan layout layar monitor. Dari sudut pandang pengguna merupakan keseluruhan sistem sehingga Useful, Usable, Used Tujuan utama IMK adalah untuk: 1. Membuat sistem yang lebih: • Berguna (usable) • Aman • Produktif • Efektif • Efisien • Fungsional 2. Meningkatkan interaksi antara manusia dengan sistem komputer Manusia pada umumnya tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat data dimasukkan ke dalam kotak cpu melalui keyboard. Manusia (user) selalu terfokus pada monitor/printer sebagai keluaran. Dan manusia jarang sekali menyadari proses interaksi dengan komputer. Manusia baru menyadari proses interaksi tersebut saat menemukan masalah dan tidak menemukan solusi pemecahannya. Biasanya manusia menyalahkan antarmuka yang kurang inovatif, kurang menarik, kurang komunikatif.

Rabu, 02 November 2016

REVIEW BUKU, KONSEP IMPLEMENTASI

A. Siklus Hidup Proyek

Proyek, seperti halnya produk, akan mengikuti tahap-tahap tertentu dalam perkembangannya. Dalam hal perkembangan produk, hampir semua orang setuju akan tahap-tahap yang dilalui. Perkembangan produk biasanya diawali dengan riset dan pengembangan (R & D), dilanjutkan dengan pembuatan desain, pengenalan ke pasar, pertumbuhan, matang, penurunan sampai produk tersebut mencapai tahap mati dan tidak diproduksi lagi. Secara ringkas siklus hidup produk ini bisa diberikan sebagai berikut:

1. Riset dan pengembangan (R & D)

2. Pengenalan ke Pasar

3. Tumbuh

4. Matang

5. Penurunan

6. Mati

Setiap proyek biasanya akan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinamakan siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:

1. Tahap Konsepsi

2. Tahap Perencanaan

3. Tahap Eksekusi

4. Tahap Operasi

Konsepsi

Secara umum tahap konsepsi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: Inisiasi Proyek dan Kelayakan. Berikut adalah penjelasan masing masing sub tahap.

1. Inisiasi Proyek

Proyek dimulai dengan di temukannya suatu masa lah, kesempatan atau kebutuhan oleh user . Dengan kata lain bila user menemukan ide. Ide bisa berasal dari bagian pemasaran, engineering, manufaktur ataupun R & D. Sedangkan yang dimaksud user bisa berasal dari organisasi yang sama ataupun dari luar.

Inisiasi adalah titik di mana suatu ide tentang proyek lahir. Banyak user tahu ada masalah tetapi sulit untuk mengemukakannya. Perlu dilakukan pengklarifikasian terhadap masalah kemudian mempertimbangkan solusinya. Sebaiknya masalah di formulasikan dalam suatu pernyataan yang jelas, lalu tujuan penyelesaian masalah itu di tentukan dan dicari alternatif solusi yang mungkin.

2. Kelayakan Proyek

Kelayakan adalah proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat.

Ada beberapa perspektif yang mungkin dalam tahap kelayakan ini apa yang diperlukan, kapan dilakukan, pihak mana yang terlibat. Investigasi awal oleh user hanya merupakan studi kelayakan pendahuluan. Jika user memang ingin melaksanakan lebih jauh idenya perlu dicarikan solusi dari beberapa kontraktor/ konsultan / developer. Setiap kontraktor yang ikut bersaing akan melakukan sendiri studi kelayakan kemudian mencari solusi untuk diajukan dalam bentuk proposal penyelesaian masalah (proyek) untuk memenangkan kontrak dengan user, sehingga user perlu membuat permiataan proposal atau request for proposal (RFP). Dalam tahap ini bisa terjadi user ingin tahu apakah idenya layak atau user memilih kontraktor/konsultan untuk melakukan studi kelayakan secara detail.

Permintaan Proposal

Permintaan proposal atau Request For Proposal (RFP) dikirim kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang atau bidders list yang dipunyai perusahaan atau pihak lain yang berminat.

Proposal Proyek

Kontraktor perlu mengeluarkan sejumlah biaya dan waktu untuk menyiapkan proposal. Maka penyiapan proposal perlu ditangani oleh manajemen puncak. Pembuatan proposal adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan. Secara ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa pokok isi sebagai berikut:

1. Surat pengantar

2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

3. Bagian Teknis

4. Manfaat/Keuntungan yang Akan Diperoleh

5. Jadwal

6. Bagian Keuangan

7. Bagian Legal

8. Kualifikasi Manajemen

Pemilihan Proposal

Proposal yang masuk ke pemilik proyek akan dievaluasi berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RFP. Evaluasi pertama bisa dilakukan berdasarkan syarat-syarat administrasi. Syarat administraasi ini bisa meliputi;

- Aspek hukum

- Bidang pekerjaan

- Aspek finansial

Setelah melalui tahap seleksi administrasi ini, kriteria yang digunakan untuk evaluasi berikutnya bisa berhubungan dengan personel, metodologi / teknis, performansi / kualitas, harga dan jadwal.

Negosiasi Kontrak

Negosiasi atau tawar-menawar merupakan suatu usaha yang dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi yang kompleks, sangat berharga dan memakan waktu.

Bagi user negosiasi mempunyai sasaran untuk memperoleh persyaratan yang paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah adanya persyaratan yang membatasi ruang geraknya. Pelaku negosiasi mestinya mengetahui tentang calon kontraktor. Mengenai sejarah, pengalaman, kondisi dan strategi yang akan digunakan. Hasil negosiasi yang telah disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak yang akan mengikat kedua belah pihak dalam pelaksanaan proyek.

Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan; penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari:

1. Jadwal pekerjaan

2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya

3. Work Breakdown Structure secara rinci

4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.

5. Rencana sumber daya manusia dan pemakaian sumber daya lain.

6. Rencana pengujian hasil proyek

7. Rencana dokumentasi

8. Rencana peninjauan pekerjaan

9. Rencana pelaksanaan hasil proyek

Pembuatan rencana ini dikerjakan oleh tim proyek di bawah koordinasi dan pengawasan seorang manajer proyek.

Tahap Eksekusi

Pada tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, porsi pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek. Ada beberapa tahap-tahap dalam eksekusi yaitu;

1. Desain

2. Pengadaan

3. Produksi

4. Implementasi

Tahap Operasi

Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Apa yang telah diuraikan mengenai tahap-tahap proyek atau siklus ini bukan merupakan standar.

B. Organisasi Proyek

Suatu perusahaan, jika berhasil maka cenderung berkembang, menambah sumberdaya dan orang, lalu mengembangkan struktur organisasinya. Jika tugas mulai berkembang, kondisi lingkungan berubah, teknologi berubah, tingkat kompetisi berubah dan struktur yang ada mulai kewalahan menghadapinya, maka perlu dilakukan perubahan struktur organisasi. Secara umum terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu:

- Berdasar produk

- Berdasar lokasi

- Berdasar proses

- Berdasar pelanggan

- Berdasarkan Fungsi

Beberapa perusahaan besar memakai metode campuran untuk berbagai tingkatan organisasi yang berbeda. Yang pertama, keputusan harus dibuat tentang bagaimana organisasi proyek melekat pada organisasi induk. Kedua, berhubungan dengan bagaimana proyek harus di organisasikan.

Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional

Sebagai salah satu alternatif untuk memberikan termpat bagi proyek, kita bisa memasukkan proyek sebagai bagian dari divisi fungsi onal dari suatu perusahaan. Jika proyek yang dimiliki berupa peluncuran produk baru ke pasar maka proyek layak dikelola dibawah divisi pemasaran.

Ada beberapa keunggulan dan kelemahan menggunakan struktur ini;

- Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.

- Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.

- Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu group untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pemecahan masalah teknis.

- Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk.

- Divisi fungsional memiliki jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.

Jika dalam proyek harus dilihatkan personil dari unit fungsional lain di luar unit fungsional pengelola proyek, maka akan terjadi masalah. Perlu ditekankan hahwa bentuk organisasi bukan sesuatu yang

baku.

Organisasi Proyek Murni

Bentuk lain dari organisasi proyek adalah organisasi proyek murni (pure project organization).

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:

- Manajer proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek.

- Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggung jawab terhadap manajer proyek.

- Rantai komunikasi menjadi pendek, yakni antara manajer proyek dengan eksklusif secara langsung.

- Bila ada proyek yang sejenis berturut-turut, organisasi ini bisa memanfaatkan para ahli yang sama sekalikus melakukan kaderisasi dalam penguasaan teknoligi tertentu.

- Karena kewenangan terpusat, kemampuan untuk membuat keputusan bisa cepat dilakukan.

- Adanya kesatuan komando.

- Bentuk ini cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan.

- Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek.

- Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, biasanya setiap proyek akan mengusahakan sendiri sumberdaya.

- Struktur ini akan menambah biaya yang cukup mahal bagi organisasi induk.

Organisasi Matriks

Dalam rangka menggabungkan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi fungsional dan organisasi proyek murni dan menghindarkan kekurangan-kekurangan yang ada, maka dikembangkan bentuk organisasi yang dikenal dengan organisasi matriks.

C.Tim Proyek

Secara umum pengertian tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek.

Memilih Manajer Proyek

Setidaknya dapat dikelompokkan menjadi empat kategori kualifikasi yang harus dipunyai untuk menjadi seorang Manajer Proyek yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:

1. Karakteristik Personal

2. Keterampilan Perilaku

3. Keterampilan Bisnis

4. Kemampuan teknis

Anggota Tim Proyek

Beberapa anggota tim proyek yang umumnya ada dalam pengelolaan proyek antara lain:

- Contract Administrator

- Project Controller

- Project Accountant

- Customer Liason

- Production Coordinator

- Manajer Lapangan

- Quality Assurance Supervisor

Peran Lain di Luar Tim Proyek

Manajer Program

Ada kalanya dalam suatu waktu perusahaan mempunyai banyak proyek yang harus ditangani. Peran ini bisa dinamakan manajer program atau direktur proyek. Orang yang duduk dalam jabatan ini akan mengawasi seluruh proyek. Secara lebih rinci tugas dari manajer program adalah:

- mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan dari seluruh manajer proyek

- memastikan bahwa arah dari semua proyek ini tidak melenceng dari tujuan strategis perusahaan

- bekerjasama dengan para pemimpin fungsional perusahaan untuk melakukan alokasi sumberdaya dan menyelesaikan konflik pemakaian sumberdaya antar proyek dengan cara melaku kan prioritas.

- memasti kan bahwa perubahan yang terjadi dalam suatu proyek tetap memperhati kan batas biaya, waktu dan performansi dari proyek-proyek yang lain.

- membantu dalam mengembangkan kebijakan- kebijakan, perencanaan dan teknik-teknik pengendalian manajemen proyek.

Manajemen Puncak

Manajemen puncak bertanggung jawab untuk mensukseskan pelaksanaan manajemen proyek. Sehingga ada beberapa tugas yang harus di kerjakannya.

- Menetapkan secara jelas tanggung jawab dan wewenang manajer proyek relatif terhadap manajer yang lain.

- Menentukan lingkup dan batasan tanggung jawab pengambilan keputusan yang dimiliki manajer proyek.

- Menetapkan kebijaksanaan dalam penyelesaian konflik dan penetapan prioritas.

- Menjabarkan tujuan-tujuan yang akan digunakan untuk mengevaluasi performansi manajer proyek.

- Merencanakan dan memberikan dukungan pada suatu sistem manajemen proyek yang bisa menyediakan informasi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, pemeriksaan dan evaluasi proyek-proyek yang dilaksanakan.

- Opini:

- Secara keseluruhan, buku karangan budi santosa ini, dalam memulai suatu proyek dibutuhkan manajemen dalam rancangan proyek. dalam pelaksanaan proyek masing-masing dibutuhkan peran-peran khusus yaitu peran dari manajer proyek beserta tim proyek. dengan adanya itu semua didapatkan suatu kesuksesan pembuatan proyek.

Rabu, 05 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA
PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO PALEMBANG
Avicenna Reza Alkautsar (avicenna_reza@yahoo.com), Raudah (rhaudah@yahoo.com)
Welda (welda@stmik-mdp.net)
Jurusan Sistem Informasi
STMIK-MDP


Abstrak : Didalam sebuah perusahaan General Contractor, pembangunan proyek adalah suatu bagian
dari proses bisnis yang terkadang memiki kendala dalam penyediaan data dan pengawasan prosesnya.
Pembuatan skripsi ini bertujuan untuk membuat Sistem Informasi Manajemen Berbasis Dekstop
menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo Palembang.
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode RUP (Rational Unified Process)
dengan melakukan fase Inception (permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase
Construction, dan fase Transition. Dengan adanya sebuah sistem informasi manajemen, maka diharapkan
dapat meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan
dijadikan sebagai laporan..

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi peranan komputer dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau rusak dapat berkurang dan diatasi. PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya. Permasalahan yang terjadi di PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo yaitu seperti sulitnya menghitung biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun satu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan skripsi dengan judul SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Menurut James O’Brien (2005,h.443) Jenis awal dari sistem informasi yang dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. SIM menghasilkan produk informasi yang mendukung banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian dari para manajer dan praktisi bisnis. Menurut Raymond Mcleod. JR. (2008,hal.17) Manajer pada puncak hirarki organisasi, seperti direktur dan para wakil direktur sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur, produk, dan kepala divisi.tingakt dini dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Manajer tingkat bawah mencakup kepala departemen, penyelia, dan pemimipin proyek, yang bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih tinggi. Tingkat terendah ini disebut tingkat pengendalian operasional.

2.2 Metode RUP

Metodologi yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metodologi Rational Unified Process (RUP). Menurut Rosa A.S (2011, hal105) ”Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang ulang (Iterative ), focus pada arsitektur , lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus.” Proses Pengulangan/iterative pada RUP.
Ada 4 fase yang akan digunakan adalah sebagi berikut :

1. Inception (tahap analisis)
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case).

2. Elaboration (Tahap Desain)
Tahap ini lebih di fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak.

3. Construction
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini.

4. Transition (Tahap Deployment)
Pada tahap ini penulis akan menyerahkan perangkat lunak kepada pemakai, melakukan pengujian serta pelatihan. Pada tahap ini penguji tidak melakukan pemeliharaan perangkat lunak, setelah digunakan oleh pemakai pemeliharaan perangkat lunak sepenuhnya diserahkan kepada pemakai. 2.3 Visual Basic 2008 Visual Basic 2008 merupakan program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi.

2.3 Visual Basic 2008

Visual Basic 2008 merupakan program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Visual basic berorientasi pada Object Oriented Programming (OOP) dan dikembangkan dengan basis visual yang berarti menggunakan sarana grafis untuk mengembangkannya. Visual Basic juga bersifat modular programming karena kode- kode program letaknya tersebar di dalam modul-modul (objek-objek) yang terpisah- pisah.

2.4 SQL Server 2008

SQL server 2008 sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam bidang database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management System) yang di buat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahulunya seperti IBM dan Orale. SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian pesat. Oleh karna itu sudah dapat ipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data.

3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam proses untuk memecahkan sebuah masalah (problem-solving process) adalah dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengindentifikasi dan menganalisanya. Setelah itu menentukan ketidakleluasaan (constraint) dari permasalahan tersebut.Untuk membantu mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah maka digunakanlah kerangka PIECES.Berikut ini diuraikan rincian permasalahan yang sedang dihadapi pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo, yaitu:

  • P :Performance(Kinerja)


1.       Waktu dalam pencatatan RAB berupa data bahan baku, data pekerja, data mandor, upah pekerja, dan upah mandor secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih antara 2-7 hari.
2.       Waktu pencarian data RAB berupa data bahan baku, data pekerja, data mandor, upah pekerja, dan upah mandor secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.
3.        Waktu respon terhadap informasi untuk mengetahui biaya pengerjaan proyek berdasarkan data RAB membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.

  • I :Information (Informasi)

1.       Kesalahan dalam pencatatan data baik data bahan baku, data pekerja, data mandor, dan data proyek yang membuat informasi yang disampaikan tidak akurat.
2.       Kesalahan dalam perhitungan biaya upah pekerja, upah mandor, biaya bahan baku, dan biaya keseluruhan proyek yang membuat informasi yang disampaikan tidak akurat.
3.       Ketidak akuratan dalam pemberian informasi biaya pengerjaan proyek berdasarkan data RAB.
  • E : Economics (Ekonomi, mengendalikan biaya atau meningkatkan keuntungan)

Membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi dalam pembuatan laporan bahan baku, laporan data pekerja, laporan data mandor, laporan upah pekerja, laporan upah mandor, laporan biaya bahan baku, laporan keseluruhan proyek dan laporan perkembangan proyek.
  • C : Control (control atau keamanan)

Terdapat banyak arsip yang memenuhi banyak tempat dan sangat rawan hilang.
  • E : Efficiency (Efisiensi Waktu, Orang dan Proses)

Keterlambatan dalam pembuatan laporan bahan baku, laporan data pekerja, laporan data mandor, laporan upah pekerja, laporan upah mandor, laporan biaya bahan baku, laporan keseluruhan proyek dan laporan perkembangan proyek oleh staf teknik.

  • S : Service (Layanan)


Sistem lama menghasilkan laporan bahan baku, laporan data pekerja, laporan data mandor, laporan upah pekerja, laporan upah mandor, laporan biaya bahan baku, laporan keseluruhan proyek dan laporan perkembangan proyek yang tidak akurat kepada manajer.

2.6 Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan dari system yang dikembangkan. Dalam menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan permodelan use case.

3.3 Analisis Kelayakan

Selanjutnya perlu dilengkapi matriks system kandidat di atas dengan sebuah analisis dan peringkat sistem kandidat. Ini dinamakan matriks analisis kelayakan. Ada lima kriteria kelayakan yang digunakan yaitu kelayakan operasional berhubungan dengan people- oriented, kelayakan teknis berhubungan dengan computer-oriented, kelayakan ekonomis berhubungan dengan biaya dan keuntungan sistem informasi, dan kelayakan jadwal berhubungan dengan keakuratan waktu yang dialokasikan pada sebuah proyek. Matriks analisis kelayakan dari system informasi Manajemen berbasis dekstop pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo ditunjukan pada tabel 3.5. Langkah terakhir untuk mendapatkan saran yang diusulkan, maka penulis harus membandingkan kandidat 1 dengan kandidat 2. Dengan cara memberikan nilai untuk tiap kandidat agar dapat melengkapi Matriks Analisis Kandidat.

4 RANCANGAN SISTEM

4.1 Class Diagram

4.2 Relasi Antar Tabel

4.3 Rancangan Antarmuka

-          Pada rancangan antarmuka, pengguna akan dihadapkan pada form login terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan system.
-          Setelah melakukan login, pengguna akan diberikan hak akses sesuai dengan jabatannya masing – masing pada form menu.
-          Setelah masuk ke menu, pengguna akan mengisi data tender proyek sebagai tanda bahwa mereka akan menjadi tender perusahaan kami.
-          Setelah mengisi data tender dan semuanya lengkap maka akan masuklah ke form data proyek.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan penulis pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo selama ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Manajemen Proyek Pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menentukan biaya yang akan dikeluarkan dan banyaknya bahan baku yang diperlukan untuk pembangunan proyek.

2. Dengan adanya analisis yang terdapat pada sistem, perusahaan lebih mudah dalam melakukan pengawasan terhadap bahan baku yang dipakai dan mendapatkan informasi pembangunan proyek sesuai kebutuhan perusahaan.

3. Dengan adanya sistem ini perusahaan dapat melakukan pengawasan perkembangan proyek di lapangan dan menghasilkan laporan yang lebih akurat dan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hadi, Rahardian 2004, Membuat Laporan dengan Crystal Report 8.5 dan Visual Basic 6.0, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

[2] Jogiyanto 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta

[3] Kadir,Abdul 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta

[4] Komputer, Wahana 2010, SQL Server 2008 Express, Andi Offset,Yogyakarta

[5] Komputer, Wahana 2008, Cepat Menguasai VB Net 2008 Express, Andi Offset, Yogyakarta

[6] Laudon C. Kenneth 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta

[7] O’Brien James 2005, Pengantar Sistem Informasi, Salemba Empat, Jakarta

[8] Rosa A.S, & M. Shalahuddin 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung

[9] Whitten, Jefrey 2006, Metode Desain dan Analisis Sistem : Edisi 6, Andi Offset, Yogyakarta