Tugas Kuliah
Kamis, 30 Maret 2017
TUGAS 2
TUGAS 1
Rabu, 02 November 2016
REVIEW BUKU, KONSEP IMPLEMENTASI
A. Siklus Hidup Proyek
Proyek, seperti halnya produk, akan mengikuti tahap-tahap tertentu dalam perkembangannya. Dalam hal perkembangan produk, hampir semua orang setuju akan tahap-tahap yang dilalui. Perkembangan produk biasanya diawali dengan riset dan pengembangan (R & D), dilanjutkan dengan pembuatan desain, pengenalan ke pasar, pertumbuhan, matang, penurunan sampai produk tersebut mencapai tahap mati dan tidak diproduksi lagi. Secara ringkas siklus hidup produk ini bisa diberikan sebagai berikut:
1. Riset dan pengembangan (R & D)
2. Pengenalan ke Pasar
3. Tumbuh
4. Matang
5. Penurunan
6. Mati
Setiap proyek biasanya akan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinamakan siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Konsepsi
Secara umum tahap konsepsi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: Inisiasi Proyek dan Kelayakan. Berikut adalah penjelasan masing masing sub tahap.
1. Inisiasi Proyek
Proyek dimulai dengan di temukannya suatu masa lah, kesempatan atau kebutuhan oleh user . Dengan kata lain bila user menemukan ide. Ide bisa berasal dari bagian pemasaran, engineering, manufaktur ataupun R & D. Sedangkan yang dimaksud user bisa berasal dari organisasi yang sama ataupun dari luar.
Inisiasi adalah titik di mana suatu ide tentang proyek lahir. Banyak user tahu ada masalah tetapi sulit untuk mengemukakannya. Perlu dilakukan pengklarifikasian terhadap masalah kemudian mempertimbangkan solusinya. Sebaiknya masalah di formulasikan dalam suatu pernyataan yang jelas, lalu tujuan penyelesaian masalah itu di tentukan dan dicari alternatif solusi yang mungkin.
2. Kelayakan Proyek
Kelayakan adalah proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat.
Ada beberapa perspektif yang mungkin dalam tahap kelayakan ini apa yang diperlukan, kapan dilakukan, pihak mana yang terlibat. Investigasi awal oleh user hanya merupakan studi kelayakan pendahuluan. Jika user memang ingin melaksanakan lebih jauh idenya perlu dicarikan solusi dari beberapa kontraktor/ konsultan / developer. Setiap kontraktor yang ikut bersaing akan melakukan sendiri studi kelayakan kemudian mencari solusi untuk diajukan dalam bentuk proposal penyelesaian masalah (proyek) untuk memenangkan kontrak dengan user, sehingga user perlu membuat permiataan proposal atau request for proposal (RFP). Dalam tahap ini bisa terjadi user ingin tahu apakah idenya layak atau user memilih kontraktor/konsultan untuk melakukan studi kelayakan secara detail.
Permintaan Proposal
Permintaan proposal atau Request For Proposal (RFP) dikirim kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang atau bidders list yang dipunyai perusahaan atau pihak lain yang berminat.
Proposal Proyek
Kontraktor perlu mengeluarkan sejumlah biaya dan waktu untuk menyiapkan proposal. Maka penyiapan proposal perlu ditangani oleh manajemen puncak. Pembuatan proposal adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan. Secara ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa pokok isi sebagai berikut:
1. Surat pengantar
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
3. Bagian Teknis
4. Manfaat/Keuntungan yang Akan Diperoleh
5. Jadwal
6. Bagian Keuangan
7. Bagian Legal
8. Kualifikasi Manajemen
Pemilihan Proposal
Proposal yang masuk ke pemilik proyek akan dievaluasi berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RFP. Evaluasi pertama bisa dilakukan berdasarkan syarat-syarat administrasi. Syarat administraasi ini bisa meliputi;
- Aspek hukum
- Bidang pekerjaan
- Aspek finansial
Setelah melalui tahap seleksi administrasi ini, kriteria yang digunakan untuk evaluasi berikutnya bisa berhubungan dengan personel, metodologi / teknis, performansi / kualitas, harga dan jadwal.
Negosiasi Kontrak
Negosiasi atau tawar-menawar merupakan suatu usaha yang dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi yang kompleks, sangat berharga dan memakan waktu.
Bagi user negosiasi mempunyai sasaran untuk memperoleh persyaratan yang paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah adanya persyaratan yang membatasi ruang geraknya. Pelaku negosiasi mestinya mengetahui tentang calon kontraktor. Mengenai sejarah, pengalaman, kondisi dan strategi yang akan digunakan. Hasil negosiasi yang telah disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak yang akan mengikat kedua belah pihak dalam pelaksanaan proyek.
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan; penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
5. Rencana sumber daya manusia dan pemakaian sumber daya lain.
6. Rencana pengujian hasil proyek
7. Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek
Pembuatan rencana ini dikerjakan oleh tim proyek di bawah koordinasi dan pengawasan seorang manajer proyek.
Tahap Eksekusi
Pada tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, porsi pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek. Ada beberapa tahap-tahap dalam eksekusi yaitu;
1. Desain
2. Pengadaan
3. Produksi
4. Implementasi
Tahap Operasi
Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Apa yang telah diuraikan mengenai tahap-tahap proyek atau siklus ini bukan merupakan standar.
B. Organisasi Proyek
Suatu perusahaan, jika berhasil maka cenderung berkembang, menambah sumberdaya dan orang, lalu mengembangkan struktur organisasinya. Jika tugas mulai berkembang, kondisi lingkungan berubah, teknologi berubah, tingkat kompetisi berubah dan struktur yang ada mulai kewalahan menghadapinya, maka perlu dilakukan perubahan struktur organisasi. Secara umum terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu:
- Berdasar produk
- Berdasar lokasi
- Berdasar proses
- Berdasar pelanggan
- Berdasarkan Fungsi
Beberapa perusahaan besar memakai metode campuran untuk berbagai tingkatan organisasi yang berbeda. Yang pertama, keputusan harus dibuat tentang bagaimana organisasi proyek melekat pada organisasi induk. Kedua, berhubungan dengan bagaimana proyek harus di organisasikan.
Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
Sebagai salah satu alternatif untuk memberikan termpat bagi proyek, kita bisa memasukkan proyek sebagai bagian dari divisi fungsi onal dari suatu perusahaan. Jika proyek yang dimiliki berupa peluncuran produk baru ke pasar maka proyek layak dikelola dibawah divisi pemasaran.
Ada beberapa keunggulan dan kelemahan menggunakan struktur ini;
- Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.
- Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.
- Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu group untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pemecahan masalah teknis.
- Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk.
- Divisi fungsional memiliki jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Jika dalam proyek harus dilihatkan personil dari unit fungsional lain di luar unit fungsional pengelola proyek, maka akan terjadi masalah. Perlu ditekankan hahwa bentuk organisasi bukan sesuatu yang
baku.
Organisasi Proyek Murni
Bentuk lain dari organisasi proyek adalah organisasi proyek murni (pure project organization).
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
- Manajer proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek.
- Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggung jawab terhadap manajer proyek.
- Rantai komunikasi menjadi pendek, yakni antara manajer proyek dengan eksklusif secara langsung.
- Bila ada proyek yang sejenis berturut-turut, organisasi ini bisa memanfaatkan para ahli yang sama sekalikus melakukan kaderisasi dalam penguasaan teknoligi tertentu.
- Karena kewenangan terpusat, kemampuan untuk membuat keputusan bisa cepat dilakukan.
- Adanya kesatuan komando.
- Bentuk ini cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan.
- Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek.
- Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek yang harus dikerjakan, biasanya setiap proyek akan mengusahakan sendiri sumberdaya.
- Struktur ini akan menambah biaya yang cukup mahal bagi organisasi induk.
Organisasi Matriks
Dalam rangka menggabungkan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi fungsional dan organisasi proyek murni dan menghindarkan kekurangan-kekurangan yang ada, maka dikembangkan bentuk organisasi yang dikenal dengan organisasi matriks.
C.Tim Proyek
Secara umum pengertian tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek.
Memilih Manajer Proyek
Setidaknya dapat dikelompokkan menjadi empat kategori kualifikasi yang harus dipunyai untuk menjadi seorang Manajer Proyek yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:
1. Karakteristik Personal
2. Keterampilan Perilaku
3. Keterampilan Bisnis
4. Kemampuan teknis
Anggota Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek yang umumnya ada dalam pengelolaan proyek antara lain:
- Contract Administrator
- Project Controller
- Project Accountant
- Customer Liason
- Production Coordinator
- Manajer Lapangan
- Quality Assurance Supervisor
Peran Lain di Luar Tim Proyek
Manajer Program
Ada kalanya dalam suatu waktu perusahaan mempunyai banyak proyek yang harus ditangani. Peran ini bisa dinamakan manajer program atau direktur proyek. Orang yang duduk dalam jabatan ini akan mengawasi seluruh proyek. Secara lebih rinci tugas dari manajer program adalah:
- mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan dari seluruh manajer proyek
- memastikan bahwa arah dari semua proyek ini tidak melenceng dari tujuan strategis perusahaan
- bekerjasama dengan para pemimpin fungsional perusahaan untuk melakukan alokasi sumberdaya dan menyelesaikan konflik pemakaian sumberdaya antar proyek dengan cara melaku kan prioritas.
- memasti kan bahwa perubahan yang terjadi dalam suatu proyek tetap memperhati kan batas biaya, waktu dan performansi dari proyek-proyek yang lain.
- membantu dalam mengembangkan kebijakan- kebijakan, perencanaan dan teknik-teknik pengendalian manajemen proyek.
Manajemen Puncak
Manajemen puncak bertanggung jawab untuk mensukseskan pelaksanaan manajemen proyek. Sehingga ada beberapa tugas yang harus di kerjakannya.
- Menetapkan secara jelas tanggung jawab dan wewenang manajer proyek relatif terhadap manajer yang lain.
- Menentukan lingkup dan batasan tanggung jawab pengambilan keputusan yang dimiliki manajer proyek.
- Menetapkan kebijaksanaan dalam penyelesaian konflik dan penetapan prioritas.
- Menjabarkan tujuan-tujuan yang akan digunakan untuk mengevaluasi performansi manajer proyek.
- Merencanakan dan memberikan dukungan pada suatu sistem manajemen proyek yang bisa menyediakan informasi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, pemeriksaan dan evaluasi proyek-proyek yang dilaksanakan.
- Opini:
- Secara keseluruhan, buku karangan budi santosa ini, dalam memulai suatu proyek dibutuhkan manajemen dalam rancangan proyek. dalam pelaksanaan proyek masing-masing dibutuhkan peran-peran khusus yaitu peran dari manajer proyek beserta tim proyek. dengan adanya itu semua didapatkan suatu kesuksesan pembuatan proyek.
Rabu, 05 Oktober 2016
- P :Performance(Kinerja)
- I :Information (Informasi)
- E : Economics (Ekonomi, mengendalikan biaya atau meningkatkan keuntungan)
- C : Control (control atau keamanan)
- E : Efficiency (Efisiensi Waktu, Orang dan Proses)
- S : Service (Layanan)